KIKAT 

Merupakan tutup kepala tuho-tuho masyarakat adat Lampung yang bermakna bahwa masyarakat adat Lampung memiliki karakter senantiasa mengayomi sesama masyarakat

JAS TUTUP dan CELANOU (Pakaian Tulak Belango)

berwarna hitam/agheng Merupakan pakaian khas masyarakat adat Lampung yang dikenakan dalam acara resmi maupun acara adat yang bermakna bahwa masyarakat adat Lampung memiliki karakter senantiasa melindungi sesamna masyarakat

KAIN TUMPAL

Merupakan kain khas Lampung untuk pria yang ditenun menggunakan benang emas, yang bermakna bahwa masyarakat adat Lampung memiliki karakter senantiasa menjunjung nilai-nilai sakral, nilai-nilai stratifikasi sosial, nilai-nilai sejarah dan pemahaman terhadap alam, nilai-nilai kreativitas dan inklusivitas, nilai-nilai ekonomis, nilai-nilai kerjasama, dan nilai-nilai ketekunan, ketelitian, dan kesabaran rose gold daytona replica
submariner watch replica
watch replica forum
where to buy fake watches in dubai

SEBUTAN YAI 

Adalah sapaan untuk orang yang lebih tua dan dihormati dalam lingkungan keluarga masyarakat adat Lampung yang bermakna bahwa masyarakat adat Lampung senantiasa menjunjung nilai-nilai tatakrama, adab sopan santun, dan akhlakul karimah

BETTAH

Berasal dari jargon Kotabumi BETTAH (Bersih, Elok, Tertib, Taqwa, Aman, dan Hidup) yang bermakna bahwa masyarakat adat Lampung khususnya serta masyarakat  Lampung Utara pada  umumnya senantiasa berkontribusi serta mengedepankan nilai-nilai etika, estetika, dan keagamaan yang diselaraskan dengan pelestarian fungsi-fungsi lingkungan hidup baik biotik maupun abiotik

YAI BETTAH

Merupakan rangkaian kalimat dari perpaduan kata sapaan dalam keluarga masyarakat adat Lampung dengan jargon Kotabumi yang bermakna bahwa masyarakat adat Lampung khususnya serta masyarakat Lampung Utara pada umumnya, dalam mengeksploitasi sumber daya alam untuk hidup dan kehidupannya senantiasa berlandaskan terhadap kebutuhan generasi kini dan mendatang secara berkelanjutan

MASKOT YAI BETTAH

Merupalan sosok pria Lampung yang berkarakter senantiasa berfikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam berkontribusi terhadap penyelenggaraan pembangunan yang berkelanjutan serta bernuansa kearifan lokal